We are open 24/7

Chapter 8

Positif HIV di Usia 20an, Tapi Ini Bukan Akhir

11 June 2025

Usiaku baru 20an awal—masa yang harusnya penuh kebebasan, eksplorasi, dan pengalaman pertama. Nongkrong, party, kenal orang baru, semua terasa menyenangkan. Termasuk menjajal hubungan seksual yang jujur aja, sering kali tanpa pengaman. Di pikiranku waktu itu, “Ah, yang penting senang. Lagian kayaknya aman-aman aja.” Aku sama sekali nggak sadar bahwa semua itu punya risiko serius.

Hingga suatu hari, tubuhku mulai kasih sinyal.

“Awalnya sih cuma sariawan. Tapi kok lama-lama demam nggak kunjung sembuh. Badan rasanya lemes terus, padahal nggak ada penurunan berat badan yang drastis.”

Orangtuaku yang mulai panik, langsung maksa aku buat periksa ke dokter. Dokter umum pertama menyarankan aku untuk cek ke spesialis kulit dan kelamin. Saat itu aku masih denial—malu, takut dihakimi, dan belum siap mengakui gaya hidup yang selama ini aku jalani.

Waktu pertama kali duduk di depan dokter di Klinik Althea Vita, jujur aku cuma ingin cepat-cepat selesai. Tapi dokter di sana beda.

“Dokternya tenang, nggak maksa. Justru karena dia nggak menghakimi, aku akhirnya berani cerita sedikit demi sedikit. Dan ternyata itu cukup untuk membuat dokter menyarankan tes darah.”

Saat menunggu hasilnya, aku deg-degan luar biasa. Dan ketika hasil itu keluar, dunia seolah berhenti.

Positif HIV.

Aku diam. Orangtuaku yang menemani saat itu jelas terpukul. Ibu langsung meneteskan air mata, sementara ayah menatap kosong ke depan. Tapi dokter tetap tenang, duduk di samping kami, dan berkata dengan suara pelan tapi tegas:

“Banyak anak muda sekarang tertular HIV bukan karena mereka ‘nakal’, tapi karena nggak sadar risikonya. Seks tanpa kondom, berbagi jarum, bahkan dari pasangan yang tidak tahu dirinya terinfeksi. Tapi ini bukan akhir hidup kamu.”

Kalimat itu terasa seperti pegangan yang menyelamatkanku dari kehancuran. Dokter menjelaskan bahwa HIV memang belum bisa disembuhkan, tapi dengan terapi ARV yang rutin, virusnya bisa ditekan hingga tidak terdeteksi (undetectable). Artinya, sistem imun tubuhku tetap kuat dan risiko penularan bisa ditekan hampir nol.

Saat itu, ayah menggenggam tanganku erat. Meski air matanya tertahan, aku bisa merasakan kekuatan dari genggaman itu.

“Kami akan dampingi kamu. Apa pun yang terjadi.”

Sejak saat itu, hidupku berubah. Bukan cuma karena aku harus rutin minum obat setiap hari, kontrol ke dokter, atau menjaga imun tubuh. Tapi karena aku merasakan cinta yang luar biasa dari orang-orang terdekatku. Orangtua yang tak pernah menyalahkanku, malah setiap hari mengingatkan waktu minum obat, kasih uang buat beli vitamin, dan nganterin kontrol dengan sabar.

“Rasanya justru yang paling menyakitkan bukan virusnya, tapi melihat betapa besar cinta mereka saat aku berada di titik terendah. Dan itu yang bikin aku kuat.”

Pelajaran dari Cerita Ini:

  • HIV bisa menyerang siapa saja, tanpa melihat usia, gender, atau orientasi seksual. Risiko tertinggi justru datang dari ketidaktahuan dan kurangnya edukasi.

  • Seks bebas tanpa kondom bukan sekadar keputusan pribadi, tapi bisa berdampak besar pada kesehatan jangka panjang.

  • Deteksi dini sangat penting. Semakin cepat diketahui, semakin cepat bisa dikendalikan melalui terapi ARV.

  • Dukungan dari keluarga dan tenaga medis sangat menentukan proses pemulihan. Tanpa stigma, tanpa penghakiman—hanya kasih dan edukasi

Kini aku hidup dengan HIV, tapi aku juga hidup dengan harapan. Aku tahu bagaimana cara menjaganya. Aku tahu aku punya orang-orang yang mencintaiku. Dan yang paling penting, aku tahu hidup tidak berakhir di diagnosis itu. Hidup justru mulai dari sana.

FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE    
FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE     FOLLOW @ALTHEAVITAE    
Loading spinner
Scroll to Top