We are open 24/7

Apakah Keputihan Bisa Menular ke Pasangan? Ini Penjelasannya

Apakah Keputihan Bisa Menular ke Pasangan

Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita dan sebenarnya berfungsi sebagai mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan di area kewanitaan. Namun, ketika keputihan berubah warna, berbau tidak sedap, disertai rasa gatal atau nyeri, banyak wanita mulai khawatir, termasuk dengan satu pertanyaan penting: apakah keputihan bisa menular ke pasangan?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas secara komprehensif apakah keputihan bersifat menular, jenis keputihan yang patut diwaspadai, serta peran penting edukasi dan pemeriksaan medis dalam mencegah penularan infeksi ke pasangan.

Keputihan Normal vs Tidak Normal

Keputihan terbagi menjadi dua kategori utama: keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).

  • Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih susu, tidak berbau, tidak disertai rasa gatal atau nyeri. Biasanya terjadi saat ovulasi, menjelang menstruasi, atau akibat rangsangan seksual.
  • Keputihan abnormal disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus, yang biasanya ditandai dengan bau amis, warna kehijauan, kuning pekat, keabu-abuan, disertai rasa gatal, perih, atau nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual.

Keputihan yang bersifat patologis inilah yang berpotensi menular, terutama jika disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS).

Keputihan Menular atau Tidak? Ini Jawabannya

Keputihan tidak selalu menular, tetapi jika keputihan disebabkan oleh infeksi menular seksual, maka ada risiko tinggi penularan ke pasangan seksual. Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang menyebabkan keputihan dan bisa menular:

  1. Klamidia (Chlamydia trachomatis)
    • Menyebabkan keputihan encer, terkadang berwarna kekuningan.
    • Dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom.
  2. Gonore (Neisseria gonorrhoeae)
    • Menyebabkan keputihan kuning kehijauan dengan bau tidak sedap.
    • Sangat menular dan sering tidak menunjukkan gejala pada awalnya.
  3. Trikomoniasis (Trichomonas vaginalis)
    • Menyebabkan keputihan berbuih, berwarna hijau kekuningan, dengan bau amis yang menyengat.
    • Menular melalui kontak seksual langsung.
  4. Herpes genital
    • Biasanya tidak menyebabkan keputihan berlebih, tapi dapat menimbulkan luka dan infeksi sekunder di area kewanitaan yang bisa memicu keputihan.
    • Sangat menular, bahkan saat tidak ada gejala.
  5. Kandidiasis (infeksi jamur)
    • Menyebabkan keputihan kental seperti susu atau keju, disertai rasa gatal hebat.
    • Meskipun bukan IMS, jamur ini bisa berpindah ke pasangan lewat hubungan seksual, terutama jika daya tahan tubuh sedang lemah.

Pentingnya Pemeriksaan Jika Keputihan Tak Kunjung Sembuh

Jika keputihan yang Anda alami berlangsung lebih dari satu minggu, tidak membaik setelah pengobatan rumahan, atau muncul kembali secara berulang, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Beberapa tanda bahwa keputihan Anda mungkin menular dan membutuhkan perhatian medis:

  • Keputihan berwarna kuning, hijau, atau abu-abu
  • Bau amis atau menyengat
  • Disertai rasa terbakar, nyeri, atau gatal parah
  • Timbul setelah hubungan seksual
  • Pasangan mengalami gejala serupa (seperti gatal di kelamin, nyeri saat kencing, atau keluarnya cairan abnormal)

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium (swab vagina, tes IMS) untuk menentukan penyebab pasti keputihan dan memberi pengobatan yang sesuai. Jika terbukti menular, maka pasangan juga perlu diperiksa dan diobati secara bersamaan.

Pencegahan Penularan ke Pasangan

Berikut beberapa langkah pencegahan agar keputihan tidak menjadi masalah berulang, sekaligus menghindari risiko penularan ke pasangan:

  1. Gunakan kondom saat berhubungan seksual, terutama jika Anda belum yakin dengan status kesehatan pasangan.
  2. Hindari hubungan seksual saat mengalami gejala infeksi seperti gatal hebat, nyeri, atau keputihan berbau.
  3. Jangan berbagi handuk, pakaian dalam, atau alat bantu seksual yang belum disterilkan.
  4. Periksa kesehatan secara berkala, termasuk tes IMS jika aktif secara seksual.
  5. Edukasi pasangan Anda, ajak berdiskusi secara terbuka mengenai kondisi kesehatan reproduksi masing-masing.

Mengapa Edukasi Pasangan Sangat Penting?

Salah satu penyebab utama keputihan menular yang berulang adalah ketidaktahuan atau penolakan pasangan untuk diperiksa dan diobati. Dalam banyak kasus, wanita sudah menjalani pengobatan, tapi pasangan tidak diobati sehingga infeksi kembali ditularkan.

Dengan melakukan edukasi kepada pasangan, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tapi juga menjaga kesehatan reproduksi bersama. Ingat, kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan adalah bagian penting dari pencegahan penyakit.

Pemeriksaan Keputihan Menular di Klinik Althea Vita Surabaya

Jika Anda berada di Surabaya dan mengalami keputihan yang tidak normal atau mencurigai adanya infeksi menular seksual, Klinik Althea Vita Surabaya siap membantu Anda. Klinik ini menyediakan pemeriksaan keputihan dan tes IMS dengan pelayanan profesional, cepat, dan menjaga privasi pasien secara maksimal.

Anda akan mendapatkan diagnosis akurat dan pengobatan sesuai penyebab, serta edukasi menyeluruh terkait tindakan pencegahan dan perlindungan kesehatan pasangan. Jangan tunggu gejala semakin parah. Segera jadwalkan pemeriksaan keputihan di Klinik Althea Vita Surabaya dan temukan solusi terbaik untuk Anda dan pasangan.

Loading spinner
Scroll to Top