We are open 24/7

Gejala Gonore pada Pria & Wanita yang Sering Diabaikan

Apakah Anda sering mengalami nyeri saat buang air kecil atau keputihan yang tidak biasa? Hati-hati, itu bisa jadi gejala awal gonore. Penyakit menular seksual ini kerap tidak disadari karena gejalanya mirip infeksi saluran kemih atau masalah kesehatan lainnya. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tanda-tanda gonore pada pria dan wanita agar Anda bisa lebih waspada dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menyebar melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, maupun anal. Penyakit ini sangat menular dan bisa menyerang siapa saja yang aktif secara seksual. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena gejalanya bisa sangat ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali. Hal ini membuat gonore sering tidak terdiagnosis dan berisiko menyebar ke orang lain.

Gejala Gonore pada Pria

Pada pria, gejala gonore biasanya lebih mudah dikenali daripada pada wanita. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1.    Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil. Gejala ini muncul akibat peradangan pada uretra.

2.    Keluarnya cairan tidak normal dari penis. Biasanya berwarna putih, kuning, atau kehijauan, dengan konsistensi kental dan disertai bau tidak sedap.

3.    Pembengkakan dan nyeri pada testis. Meskipun tidak selalu terjadi, gejala ini menandakan infeksi yang sudah mulai menyebar.

4.    Rasa gatal atau tidak nyaman di uretra. Gatal ringan bisa menjadi tanda awal infeksi.

5.    Nyeri saat ereksi atau ejakulasi. Dalam kasus lanjut, nyeri bisa terasa sangat mengganggu aktivitas seksual.

Jika tidak segera diobati, gonore pada pria bisa menyebabkan komplikasi seperti epididimitis (peradangan saluran sperma) yang dapat mengganggu kesuburan.

Gejala Gonore pada Wanita

Pada wanita, gonore sering disebut sebagai “silent infection” karena sekitar 50–80% wanita yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, bila muncul, gejalanya bisa meliputi:

1.    Keputihan berlebihan yang tidak biasa. Biasanya berwarna kuning kehijauan dan berbau menyengat.

2.    Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil. Gejala ini bisa disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih biasa.

3.    Perdarahan di luar siklus menstruasi. Termasuk setelah berhubungan seksual.

4.    Nyeri panggul atau perut bagian bawah. Menandakan infeksi sudah menyebar ke organ dalam.

5.    Nyeri saat berhubungan seksual. Bisa disebabkan oleh peradangan di leher rahim atau vagina.

Jika tidak ditangani, gonore pada wanita bisa menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yang berisiko tinggi menyebabkan infertilitas, kehamilan ektopik, dan nyeri panggul kronis.

Mengapa Gejala Gonore Sering Diabaikan?

Ada beberapa alasan mengapa gonore kerap luput dari perhatian:

·  Gejala ringan atau tanpa gejala. Ini membuat penderita tidak merasa perlu memeriksakan diri.

·  Salah kaprah dengan penyakit lain. Keputihan dianggap normal, dan nyeri buang air kecil dikira ISK biasa.

·  Kurangnya edukasi. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit menular seksual dan cara penularannya.

·  Stigma sosial. Rasa malu dan takut dinilai negatif sering membuat orang enggan memeriksakan diri ke dokter.

Padahal, deteksi dini dan pengobatan cepat dapat mencegah komplikasi jangka panjang.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau klinik kesehatan seksual jika:

·  Mengalami gejala-gejala di atas setelah berhubungan seksual berisiko.

·  Mengetahui pasangan Anda terinfeksi gonore.

·  Merasa ragu karena berhubungan tanpa pengaman dengan pasangan baru.

·  Gejala muncul kembali setelah pengobatan.

Konsultasi medis akan membantu menentukan apakah Anda perlu menjalani tes laboratorium dan pengobatan lanjutan.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Untuk memastikan diagnosis gonore, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:

·  Pemeriksaan fisik. Untuk melihat tanda-tanda infeksi pada organ kelamin.

·  Tes swab. Diambil dari uretra (pria) atau serviks (wanita), lalu diperiksa di laboratorium.

·  Tes urine. Untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab gonore.

·  Tes darah. Jika diperlukan, terutama untuk skrining penyakit menular seksual lainnya.

Hasil pemeriksaan biasanya dapat diketahui dalam waktu 1–3 hari. Jika positif, pengobatan akan segera diberikan untuk mencegah penyebaran.

Penanganan Gonore

Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotik, namun penting untuk mengikuti pengobatan sesuai resep dokter. Jangan berhenti minum obat meskipun gejala sudah membaik. Selain itu, disarankan untuk:

·  Tidak berhubungan seksual sampai pengobatan selesai.

·  Mengajak pasangan untuk ikut diperiksa dan diobati.

·  Melakukan pemeriksaan ulang bila diperlukan.

Karena gonore bisa kambuh, penting juga untuk menggunakan pengaman (kondom) saat berhubungan seksual dan setia pada satu pasangan.

Mengetahui gejala gonore dan melakukan deteksi dini bisa menyelamatkan Anda dari risiko kesehatan serius. Jangan tunda untuk memeriksakan diri jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan. Penanganan cepat adalah kunci untuk hidup sehat dan bebas komplikasi. Jika Anda membutuhkan pemeriksaan atau konsultasi lebih lanjut, Althea Vita siap membantu Anda secara profesional dan rahasia. Segera jadwalkan pemeriksaan Anda hari ini.

Loading spinner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top